Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Maafkan kami Tuhan

Sering bahkan terlalu sering kita mendengar kata “bahagia“, dan seberapa sering kita temukan bahwa mereka yang sedang berbahagia, lupa siapa yang memberinya kebahagiaan, hingga Allah kembali menegurnya dengan luka, saya mau share sedikit, hari Sabtu lalu ditemani seseorang (ehm .. ehm ..) saya nonton film RUSH, menceritakan tentang perjalanan karier dan kehidupan Niki Lauda, pembalap F1 era tahun ’70 an, ada satu kata yang cukup jleb buat saya yaitu “Bahagia itu melemahkan … ” awalnya agak membingungkan dengan kata melemahkan bukankah setiap orang ingin bahagia? bukankah tujuan dari hidup ini adalah bahagia? apanya yang melemahkan? :)
Pertanyaan ini saya ajukan kediri saya, ternyata begini, seberapa sering ketika bahagia ibadahsaya tidak sekenceng ketika saya patah hati, seberapa banyak mereka yangmenikah kemudian ibadahnya tidak lagi sekuat ketika jodoh itu masih dilangit, mohonmohon sambil nangis ke Allah agar jodohnya diturunkan ke bumi, setelah turun dialupa berterima kasih, bahkan lupa shalat subuh karena sibuk, seberapa sering melihat mereka yang ketika tak punya uang tahajud 40 hari tanpa putus berharap mendapatkan rejeki, tapi setelah kaya lupa bahwa sebagian dari hartanya adalah milik fakir yang Allah titipkan lewat dia, inilah yang disebut bahagia itu melemahkan

Inilah manusia termasuk saya, lemah ketika bahagia, loyo ketika kenyang, sibuk buat Allah tapi maunya doa dikabulkan semua, gak pake ditunda “hello… ” sulitnya berterima kasih atas nikmat yang tertebar sibuk mencari cari nikmat yang belum datang untuk disyukuri, Astaghfirullah, begitu sempitnya hati saya sebagai manusia, menuntut menuntut terus, lupa bersyukur, panas ngeluh, macet marah, padahal justru amarah itu yang membawa kita ke neraka, gak mau sabar sedikit, sabar ini yang akan membawa kita ke syurga … belajar lagi dan belajar lagi, belajar memahami takdir, belajar memahami maunya Allah, belajar menjadi hamba yang baik, iya saya paham bahwa berkata tak semudah melakukan, paham banget !! tapi setidaknya saya sedang berusaha menjadi seperti yang Allah inginkan, menyusun harapan ketika berpulang nanti, maaf sudah saya dapatkan, ampunan sudah saya pegang, dan syukur sudah saya torehkan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar